Sunday 21 August 2022

Sejarah Lomba 17 Agustus Pada Pekan Kemerdekaan Indonesia dan Filosofinya

 

lomba-17-agustus

Gebyar kemerdekaan Republik Indonesia selalu identik dan ramai dirayakan dengan beragam pawai budaya, pameran karya bersejarah, lomba 17 Agustus, dan banyak event menarik lain. Banyak daerah yang merayakan pekan kemerdekaan Indonesia pada minggu ketiga bulan Agustus. Menurut catatan sejarah, lomba 17 agustusan bahkan sudah dimulai sejak tahun 1950, saat sebagian penjajah Belanda dan Jepang masih tinggal di Indonesia.

Hampir setiap kali masuk bulan Agustus, semua daerah gegap gempita mempersiapkan berbagai macam properti dan lomba untuk merayakan Pekan Kemerdekaan Indonesia. Ada panjat pinang, balap karung, gigit sendok berisi kelereng, makan kerupuk, sampai tarik tambang dan berbagai macam olahraga lain. Uniknya, ini tidak terjadi di satu atau dua daerah, tapi di seluruh wilayah Indonesia.

Hidupku Nomaden, Lomba 17 Agustus-nya Sama

Sampai usia TK, aku tinggal di Gunungkidul, salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terkenal gersang dan penghasilan pokoknya adalah singkong. Saat itu, Gunungkidul belum terkenal memiliki ratusan pantai cantik dan bukit yang menawan. Setiap kali masuk bulan Agustus, karang taruna didukung oleh perangkat desa menyelenggarakan berbagai macam lomba.

Mulai dari balap karung, panjat pinang, turnamen sepak bola, semuanya diselenggarakan swadaya masyarakat. Sebagian dari kas desa, sebagian hasil iuran warga. Bahkan kalau iuran buat lomba masih sisa, mereka bisa nanggap wayang semalam suntuk. Satu hal yang paling penting kutandai dari setiap penyelenggaraan lomba 17 Agustus di pelosok tanah air tempatku lahir: semua orang bergembira bersama.

Kok tau itu duit dari rakyat buat pesta? Aku dari kecil kebanyakan bergaul sama orang dewasa kali ya, jadi sering dengar gosip semacam itu. Menurut catatan sejarah, memang di awal 1990an belum ada dana desa dari pemerintah. Lagian rakyat senang aja diajak iuran buat kepentingan bersama.

Masuk SD kelas satu, ibu mengajakku pindah ke ibukota, menyusul ayah yang sedang bekerja di sana. Lomba 17 Agustus tetap ada, hanya saat itu yang kuingat bukan diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal, tapi di sekolah. Jelas pesertanya adalah kami, siswa-siswi SD yang imut dan menggemaskan. Sayangnya, aku bukan anak yang suka tampil di depan umum.

Jelas saja, untuk lomba semacam ini aku tidak pernah jadi juara, kecuali tarik tambang. Meski begitu, perayaan pekan kemerdekaan Indonesia tetap menarik, karena berarti jam pelajaran kosong dan kami bebas bermain di lapangan. Kapan lagi kan, bebas dari duduk seharian dalam kelas sambil menyimak pelajaran dan mengerjakan tugas?

Naik kelas 2 SD sampai SMA, orang tuaku mengajak pindah ke kota santri di Jawa Timur. Julukannya kota santri, tapi desaku dan sekitarnya saat itu belum ada pesantren. Jadi kehidupan masyarakatnya biasa aja, nggak alim banget, nggak abangan juga. Apa yang terjadi saat 17 Agustus tiba? Sama! Berbagai lomba diselenggarakan di sini. Bahkan pesertanya beragam, mulai dari anak-anak, bapak-bapak, sampai ibu-ibu berdaster.

Jadi setelah menjelajahi ujung selatan pulau Jawa dari Jogja ke barat dan pindah ke timur, aku menemukan semangat yang sama saat bulan Agustus tiba. Lomba yang diselenggarakan pun tak jauh berbeda. Hal ini membuatku penasaran, apakah di luar Jawa juga demikian?

Lomba Agustusan di Luar Pulau Jawa

Lingkungan pergaulan yang semakin luas saat beranjak dewasa mengundang rasa ingin tahuku. Kemarin sebelum menyelesaikan draft tulisan ini, aku bertanya ke teman-teman yang tinggal di Sumatera Utara, Kendari, Pulau Buru, juga Kalimantan dan Lombok. Satu pertanyaan yang sama kuajukan pada mereka: lomba apa yang diselenggarakan saat agustusan di sana?

Hasilnya? Amazing! Ternyata di semua wilayah Indonesia, lomba agustusan yang familiar sama. Ada tarik tambang, panjat pinang, balap karung, gigit sendok berisi kelereng, dan makan kerupuk. Beberapa lomba lain mungkin diselenggarakan sesuai kearifan lokal. Seperti saling pukul pakai guling di atas kolam, voli ibu-ibu berdaster, atau estafet tepung di atas kepala. Di beberapa daerah masih ada juga lomba gigit uang koin yang ditanam di buah jeruk bali atau semangka.

lomba-17-agustus


Filosofi Lomba Khas 17 Agustus

Dari beberapa lomba “wajib” agustusan di seluruh wilayah Indonesia tersebut, ternyata ada makna dibalik keceriaan dan kebersamaan yang ingin dijalin dalam kehidupan sosial masyarakat. Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, tentu tidak banyak lagi perang mengangkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaan.

Ya, sampai menjelang tahun 1970an masih ada beberapa perang, paling besar pemberontakan G30SPKI di tahun 1966 di Pulau Jawa. Selain itu, di daerah lain sudah tidak banyak perang yang terjadi dalam catatan sejarah. Rakyat Indonesia bisa berpesta setiap kali menyambut hari raya kemerdekaan di bulan Agustus. Dengan menyelenggarakan berbagai lomba dan pawai budaya tentunya, ingin menonjolkan identitas bangsa yang kuat dan bahagia pasca merdeka.

Lalu apa makna dibalik perlombaan yang serentak diadakan setiap pekan kemerdekaan Indonesia diselenggarakan hampir di seluruh pelosok negeri ini? Menurut beberapa media online seperti detik.com, kompas.tv, msn.com yang mengutip pendapat budayawan JJ Rizal, ada makna di balik setiap lomba tersebut, berikut diantaranya:

1.      Panjat Pinang

Lomba meraih berbagai benda menarik yang digantung di atas pinang ini menuntut Kerjasama kelompok dan kekuatan fisik luar biasa. Karena tidak hanya tinggi dan tiangnya kecil, tapi juga licin. Para bapak harus berjuang melawan berat badan kawan dan licinnya tiang secara bersamaan. Sungguh menggambarkan, betapa untuk meraih sesuatu yang berharga membutuhkan perjuangan yang keras dan kerjasama yang solid antar peserta.

2.      Tarik Tambang

Sungguh, bukan tali yang diperebutkan dalam lomba tarik tambang, tapi kekuatan lawan yang mungkin lebih gigih ingin menjatuhkan tim kita. Hal ini merupakan gambaran semangat, kerjasama, budaya gotong royong yang ada pada masyarakat kita.

3.      Balap Karung

Tahukah para remaja kelahiran tahun 2000an, bahwa dahulu nenek moyang kita kesulitan memiliki pakaian yang layak pakai? Mereka biasa memanfaatkan goni, karung yang berasal dari anyaman serat jute atau rosela yang kasar. Lomba balap karung cukup merepresentasikan kesederhanaan bangsa yang belum memiliki keahlian teknologi khususnya di bidang tekstil. Semoga sampai kapanpun, generasi negeri ini tidak melupakan semangat kesederhanaan dan kecintaan terhadap produk dalam negeri.

4.      Makan Kerupuk

Kerupuk adalah makanan sederhana yang mudah didapat di seluruh pelosok Indonesia. Bentuk dan rasanya bisa beragam, biasanya cenderung gurih. Jenis makanan ini kalau sudah masuk menu hotel internasional harganya bisa berkali lipat. Hanya di Indonesia, makan kerupuk dijadikan lomba menarik yang mengundang tawa masyarakat. Harapannya lomba ini tidak membutuhkan banyak modal karena murah, tapi mengundang keceriaan dan kebersamaan dalam lingkungan sosial.

Pekan Kemerdekaan Indonesia Bersama IndiHome

Sebelum internet cepat populer pada awal tahun 2000an, saya tidak tahu apa yang terjadi di luar Pulau Jawa saat 17 Agustus tiba. Hanya siaran TV langsung yang menayangkan rangkaian upacara dan pameran budaya di istana negara, acara resmi kepresidenan bersama jajaran pejabat.

Sekarang, saya tidak hanya bisa menikmati siaran langsung upacara bendera di istana negara dan ambyarnya suara Farel Prayoga pada hari Rabu, 17 Agustus 2022 yang lalu. Berkat IndiHome sebagai salah satu produk layanan Telkom Group, kini perayaan kemerdekaan Indonesia terasa lebih semarak.

Apalagi saat pandemi Covid-19 melanda negeri ini, sungguh keberadaan internet cepat adalah sarana penolong untuk bertahan dalam keadaan yang serba menuntut kecepatan peran. Jangankan lomba di daerah lain, internet cepat bahkan bisa membuat acara lomba tarik tambang online! Nggak percaya? Coba aja pakai fitur vote di Instagram.

Sungguh, keberadaan IndiHome tidak hanya menjadi semacam pintu Doraemon yang bisa membawa kita menjelajahi dunia lewat ujung jari. Lebih dari itu, internet mengajarkan kita bagaimana memaknai kemerdekaan dan mewujudkan berbagai karya untuk mengisinya. Sejujurnya, ini tidak hanya indah tapi juga luar biasa. Fenomena yang mungkin tidak terbayang oleh para pahlawan yang dulu bertekad mewujudkan kemerdekaan negeri ini.

Manajemen Telkom Group menetapkan tanggal 6 Juli 1965 sebagai hari lahir Telkom setelah sebelumnya perusahaan pos dan telekomunikasi digabung. Hal ini berarti terhitung 20 tahun sejak Indonesia merdeka cikal bakal dunia digital telah memiliki embrio di Indonesia. Tentu saja internet belum ada saat itu, teknologi telepon umum saja baru diluncurkan pada tahun 1995.

IndiHome sebagai salah satu produk layanan unggulan dari Telkom Group secara resmi diluncurkan pada tahun 2015. Layanan ini memungkinkan internet diakses lebih mudah baik untuk kepentingan rumah tangga, pendidikan dan perkantoran.

Sekarang, kita bisa merayakan pekan kemerdekaan Indonesia bersama IndiHome melalui banyak cara. Pertama, menyaksikan keseruan berbagai lomba 17 Agustus dan pawai budaya di seluruh pelosok Indonesia. Kedua, menjadi bagian dari pendukung keseruan berbagai lomba yang diadakan di dunia maya, ada lomba menulis, pameran karya, sampai tarik tambang online. Ketiga, wawasan dan rasa nasionalisme kita meningkat bersama seluruh euforia kemerdekaan Republik Indonesia.

24 comments:

  1. Makanya aku selalu berusaha tetap mengadakan kegiatan 17-an. Setidaknya biar anak-anak punya kenangan masa kecil dengan aneka lomba sederhana yang menumbuhkan semangat nasionalisme. Apalagi diiringi lagu-lagu wajib dan sunah seputar tema kemerdekaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terbaik emang Pak RT ini... Betul pak, jangan sampai anak-anak masa depan taunya game online doang ya

      Delete
  2. Dari mulai tanggal satu sudah terasa ya kemeriahannya, sekarang udah lewat tanggal 17 Agustus tapi masih pada ngadain acara agustusan

    ReplyDelete
  3. Senangnya punya banyak pengalaman saat merayakan pesta kemerdekaan Indonesia ya, Mbak.
    Memang di berbagai tempat merayakan peringatan proklamasi ini. Saya pernah tinggal di New Orleans, Amerika, di sana kami masyarakat Indonesia juga merayakannya. Ada upacara sederhana, lalu lomba" dan terakhir potong tumpeng dan makan bersama:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti paling ditunggu makan² nya ya Mbak.. Apalagi di luar, jarang bisa ketemu masakan Indonesia

      Delete
  4. Di sini saja awalnya tdk akan mengadakan, eh tiba2 ada info lomba dan acara. Ternyata emang tanpa panitia, acara dadakan 😄

    ReplyDelete
  5. Yang samanya, aku juga males ikut lomba terus ditontonin orang. Wkwkwkw

    ReplyDelete
  6. Ternyata bukan asal perlombaan, ada filosofinya juga ya. Aku sendiri ngga pernah ikut kecuali lomba gambar waktu kecil, hehehe

    ReplyDelete
  7. Di daerahku skrg panjat pinangnya dah ga pake batang pinang lg tp bambu krn langka dan lumayan mahal
    Tp tahun skrg tuh merasakan lg suasana 17 Agustusan lg

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Jarang banget ngerasain pesta kemerdekaan, di desa sih kek.y ada ya cuma akunya jarang keluar rumah, keluarga jg biasa aja jd gitulah

    ReplyDelete
  10. Ternyata ada filosofinya ya lomba-lomba 17 Agustusan seperti panjat pinang, balap karung, makan kerupuk. Tahun ini seneng banget bisa ada lomba17 agustusan, setelah pandemi selama 2 tahun ke belakang.

    ReplyDelete
  11. Keren ya gimana tuh aku masih penasaran tarik tambang online itu kek mana hihi. Oh iya aku kapan hari sempat tanya ke tokokh sejarawan di Surabaya sih, katanya awal mula adanya lomba 17 an itu untuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda. Cuma masih kurang banyak literatur untuk mendukung sih, masih mau digali lagi

    ReplyDelete
  12. Mantap emangg wkwk kemarin juga ikutan vooting yg tarik tambang online ituu, ngga kepikiran lohh hahaha bisa ajaa tarik tambang pun bisa versi online yak

    ReplyDelete
  13. iya mba, hampir seluruh daerah di indonesia lomba 17an mirip2. tp mmg seru sih ikut menyemarakkan kemerdekaan

    ReplyDelete
  14. Iya ya, kalau merayakan hari kemerdekaan selalu diisi dengan beragam lomba
    Dan selalu ada lomba makan kerupuk dan balap karung

    ReplyDelete
  15. Teringat jaman kecil mendekatai bulan agustus dah happy banget karena biasanya udah ada woro woro lomba

    ReplyDelete
  16. di komplek ku ini juga jadi pertama kalinya ikutan 17an, seru banget udah lama ga lomba-lomba beginian

    ReplyDelete
  17. Iyaya...aku juga kepikiran kalau 17 Agustusan ini menjadi pesta bagi rakyat untuk merayakan kebersamaan. Esensinya kebersamaan dan menjalin komunikasi sehingga saling kenal antar tetangga kanan-kiri , kalau bisa semua masyarakat di lingkungan perumahan.

    ReplyDelete
  18. 17 Agustus selalu jadi momen paling ditunggu waktu kecil tapi sejak besar sudah mulai terlupakan karena jarang ikut dikeramaian.

    ReplyDelete
  19. Dari semua lomba diatas, cuma panjat pinang aja yang gak diikuti. Semua lomba sangat menarik dan buat senang.

    ReplyDelete
  20. Setiap memasuki bulan Agustus tuh emamg seru banget. Karang taruna di tempatku udah sibuk pasang bendera dan menghias jalan. Dan tentu lomba 17-an juga nggak ketinggalan, rasanya lebih meriah, lebih dekat, dan lebih akrab :)

    ReplyDelete
  21. waahh seru mba bisa merayakan 17 Agustus di tempat yang berbeda dan ternyata di tiap tempat hampir sama juga ya lomba-lombanya dan tahun pandemi ini beruntung ada IndiHome, Anak-anak jg bisa merayakan kemerdekaan lewat internet 🥰

    ReplyDelete