Kau mungkin tak kan sanggup menghadapi hidup bersamanya
Maka dijauhkanNya dia dari segala bentuk temu darimu
Masa depan bukan milikmu, kan?
Cukuplah membayang, bahwa tak ada rencanaNya yang cela
Kau jelas butuh sosok lain
Yang lebih menguatkan, mencintai sepenuh cintaNya padamu
Yang tak pernah memilih lelah dengan segala bentuk ego dan keras kepala
Yang terlalu mengakar, tumbuh menjulang dalam dirimu
Kau tak perlu risau dengan nasib yang berlalu
Bukankah tak ada yang sia-sia dari hidupmu, kecuali waktumu bersama dosa-dosa?
Jangan, jangan pernah berhenti mengakui fitrahmu telah banyak ternoda oleh luka
Bukankah kau banyak belajar tegar dari sana?
Puisi: Canggung
Masa depan bukan milikmu
Tapi milik makhluk yang tak ragu pada kuasa Tuhannya
Milik mereka yang percaya, bahwa usaha terbaik hari ini, tak pernah mengkhianati janji
Milik mereka yang teguh pada prinsip hidup meski udara menjadi beku
Fiksi: Menanti Temu
Kalaupun sekarang langit berwarna kadru
Perlahan menuju wulung
Percayalah, tak perlu kau tunggu ia berubah jerau
Esok, kan kau dapati getah manggis di ufuk timur
Maka tak selayaknya mimpi-mimpimu mati terlalu dini
Jombang, 20 September 2021
my other blog: hijrah finansial
A captivating portrayal of resilience and faith in your verses, transcending challenges with a profound belief in divine plans. The imagery in "Waiting for the Meeting" beautifully conveys hope, assuring that dreams persist even in the face of uncertainty. Your poetic reflection on strength derived from life's wounds resonates, offering solace in acknowledging personal growth. The mention of "financial migration" hints at a pragmatic journey intertwined with spiritual narratives, adding an intriguing layer to your blog. Mutual Protection Orders in New Jersey
ReplyDeleteabogado delitos sexuales nueva jersey